SATUAN
ACARA PENYULUHAN (SAP)
TENTANG
MOBILISASI DINI PADA IBU POST SC
DI
RUANG KEBIDANAN RST. Tk. III Dr. REKSODIWIRYO PADANG
A.
Latar
Belakang
Sectio caesarea adalah persalinan atau lahirnya
janin dan plasenta melalui sayatan
dinding abdomen dan uterus, karena disebabkan antara ukuran kepala dan panggul atau ukuran lingkar panggul ibu tidak
sesuai dengan ukuran lingkar kepala
janin yang menyebabkan ibu tidak dapat melahirkan secara alami
(Wiknjosastro, 2016).
Menurut Sarwono (2015) sectio caesarea merupakan
suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui insisi dinding perut
dan dinding rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram.
Konsep perawatan dasar pada masa nifas atau masa pascasalin
pasien pasca sectio caesarea yaitu mobilisasi
dini yang diberikan setelah tindakan sectio caesarea. Mobilisasi dini post
partum adalah suatu pergerakan, posisi atau adanya kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan
dengan persalinan sectio caesarea dengan tujuan untuk mencegah komplikasi post
operasi sectio caesarea dan supaya ibu merasa lebih sehat juga membantu memperoleh
kekuatan, mempercepat kesembuhan, namun
mobilisasi harus tetap dilakukan secara hati – hati (Viane,Milka, 2013).
Sedangkan menurut Marfuah, Isti (2012) Mobilisasi dini post sectio
caesarea adalah suatu pergerakan,
posisi atau adanya kegiatan yang dilakukan ibu setelah
beberapa jam melahirkan dengan persalinan sesarea.
Menurut Kasdu (2013) Mobilisasi dini post partum
pasca sectio caesarea seharusnya mulai dilakukan pada 6 jam pertama pasca operasi. Akan tetapi, belum banyak ibu post partum dengan sectio caesarea
mengetahui tentang mobilisasi dini. Mengingat mobilisasi dini pasca sectio
caesarea berguna untukmempercepat penyembuhan luka operasi, mempertahankan
tonus otot, dan banyak manfaat lainnya.
Jumlah operasi caesar di dunia ini telah meningkat tajam
dalam 20 tahun terakhir. WHO
memperkirakan angka persalinan dengan operasi adalah sekitar 10% sampai 15% dari semua proses persalinan di
negara-negara berkembang, dibandingkan
dengan Amerika sekitar 23% dan Kanada 21% pada tahun 2005. Sedangkan di negara Inggris
angka kejadian relatif
stabil ya i tu antara
11 - 12% di Italia pada tahun 1980 sebesar 3,2% - 14,5% pada tahun 1987 meningkat
menjadi 17,5%.
Di Indonesia terjadi peningkatan operasi caesar
dimana tahun 2013 sebesar 47,22%, tahun 2014
sebesar 45,19%, tahun 2015 sebesar 47,13%, tahun 2006 sebesar 46,87%, tahun 2008 sebesar 53,22% (Mukaromah,
2016 dalam Yoyok, 2017 ). Angka
kejadian operasi caesar di propinsi sumatra barat tahun 2016 berjumlah 3.401
operasi dari 170.000 persalinan atau
sekitar 20% dari seluruh persalinan (Yoyok, 2017).
Data d RST kjadian yang SC 3bln trakhir
brp???
Pada ibu post partum dengan sectio caesarea sering
kali mengeluh nyeri daerah operasi sehingga ibu enggan melakukan mobilisasi
dini. Selain itu, alasan tidak mau mobilisasi adalah karena takut jahitan lepas
sehingga ibu tidak berani merubah posisi.
Pengetahuan tentang mobilisasi dini yang kurang pada ibu post sectio
caesarea dapat mempengaruhi berlangsungnya pelaksanaan mobilisasi dini sehingga
dapat menyebabkan terjadinya resiko tirah baring lama seperti gangguan sirkulasi darah (Apriani, 2014).
Salah satu manfaat mobilisasi pada ibu dengan post
sectio caesarea adalah mempercepat organ tubuh bekerja seperti semula dan dapat
membantu memperbaiki sirkulasi darah ke
seluruh tubuh, sehingga tubuh mampu menghasilkan zat pembakar dan pembangun yangmembantu proses
penyembuhan luka, dimana proses
penyembuhan luka terdiri dari
fase inflamasi, fase proliferasi, dan fase maturasi. Pada fase inflamasi dan proliferasi membutuhkan
sirkulasi darah yang baik yang akan membantu
kesembuhan luka. Sirkulasi darah yang baik akan membantu
memenuhi nutrisi sel dalam darah
sehingga membantu mempercepat pertumbuhan jaringan. Mobilisasi dini dapat
dilakukan 6 jam pasca sectio caesarea dengan menggerakkan lengan, tangan, memutar pergelangan kaki,
mengangkat tumit, menekuk dan menggeser otot kaki. Setelah 6-10 jam ibu
diharuskan miring kiri dan kekanan, setelah 24 jam ibu dianjurkan untuk dapat
belajar duduk, setelah ibu dapat duduk dianjurkan ibu belajar berjalan (Kasdu, 2013).
Melihat pentingnya mobilisasi dini pada ibu post
partum dengan sectio caesarea maka peran
seorang perawat sangat diperlukan dalam membantu pasien pasca operasi
sectio caesarea adalah untuk
memberikan penjelasan dan motivasi, mendampingi serta membimbing pasien pasca operasi sectio caesarea
untuk melakukan mobilisasi sedini mungkin,
berdasarkan uraian di
atas maka kelompok 2 tertarik untuk
memberikan penyuluhantentang mobilisasi dini pada ibu post sectio
caesarea di Ruang Kebidanan RSTTk. III Dr. Reksodiwiryo Padang.
B. Tujuan Penyuluhan
1.
Tujuan Umum
Setelah dilakukan
penyuluhan keluarga atau pasien mampu memahami terkait dengan mobilisasi dini
pada ibu post sc.
2. Tujuan
Khusus
Setelah diberikan
penyuluhan selama ± 1 x 25menit, audiensdapat :
a. Audiens mampu memengetahui pengertian Mobilisasi dini pada
ibu post sc.
b. Audiens mampu memengetahui tujuan dari Mobilisasi dini pada
ibu post sc.
c. Audiens mampu memengetahui kerugian jika tidak melakukkan
mobilisasi.
d. Audiens mampu memahami terkait dengan tahap-tahap mobilisasi
dini pada ibu post sc.
e. Audiens
mampu mendemonstrasikan pelaksanaan mobilisasi dini.
C.
Kriteria
Peserta Penyuluhan
a. Klien
Dengan Keadaan Sadar
b. Klien
post partum atau post sc
c. Keluarga
klien
D. Waktu Dan Tempat
Hari/ tanggal : Selasa, 21 Agustus 2018
Pukul : 11 :00 s/d 11: 25WIB
Tempat :
Ruang Kebidanan
E. Metode
-
Ceramah
-
Diskusi
-
Tanya Jawab
F. Setting Tempat
Keterangan
:
: Pasien dan keluarga
: Moderator
: Penyaji/presenter
:
Fasilitator
: Observer
G. Pengorganisasian
1.
Moderator : Dedea
Therenly Harka
Tugas :
-
Membuka acara,
mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
-
Membuka sesi tanya
jawab
-
Menutup acara
2. Presenter : Evi Oktaviani
Tugas :
-
Mempersiapkan materi
penyuluhan
-
Memberikan
reinforcement positif
-
Meluruskan konsep
3.
Fasilitator :
a)
Rika Yulelda
b)
Sisi Mardia Okta s
c)
Ozy Chandra Kusuma
d)
Novdi Putradi
Tugas :
-
Menyiapkan tempat
-
Memotivasi peserta untuk aktif selama penyuluhan
4.
Observer : Mutiara
Putri Utami
Tugas :
-
Mengamati proses pelaksanaan kegiatan
dari awal sampai akhir
-
Membuat laporan hasil penyuluhan yang
telah dilaksanakan
H. Pelaksanaan
1.
Persiapan
Alat
-
Leaflet
-
LCD
-
Laptop
2.
Langkah-langkah
Kegiatan
No
|
Kegiatan Mahasiswa
|
Kegiatan Klien
|
Waktu
|
1
|
Pembukaan
-
Mengucap Salam
-
Memperkenalkan diri
-
Menjelaskan tujuan penyuluhan.
-
Kontrak waktu
-
Kontrak bahasa
|
-
Menjawab Salam
-
Memperhatikan
-
Mendengarkan
-
Memperhatikan
-
Menyepakati
|
5 Menit
|
2
|
Pelaksanaan
-
Menggali pengetahuan audien tentang pengertian
Moblisasi dini pada ibu post sc.
-
Memberi reinforcement positif
-
Menjelaskan pengertian Moblisasi dini pada
ibu post sc dengan benar.
-
Menggali pengetahuan tentang tujuan
pengertian Moblisasi dini pada ibu post sc.
-
Memberi reinforcement positif
-
Menjelaskan tentang tujuan pengertian
Moblisasi dini pada ibu post sc dengan benar
-
Menggali pengetahuan audiens tentang kerugian
jika tidak melakukkan mobilisasi.
-
Memberi reinforcement positif
-
Menjelaskan tentang kerugian jika tidak
melakukkan mobilisasi.
-
Menggali pengetahuan audiens tentang
tahap-tahap mobilisasi dini pada ibu post sc.
-
Memberi reinforcement positif
-
Menjelaskan tentang tahap-tahap
mobilisasi dini pada ibu post sc.
-
Menggali kemampuan audiens untuk
melakukan mobilisasi dini dengan benar.
-
Memberi reinforcement positif
-
Mendemonstrasikan mobilisasi dini pada
ibu post sc dengan benar sesuai standar.
-
Memberi kesempatan audiens untuk
bertanya .
-
Memberi reinforcement positif
-
Memberi kesempatan audien yang lain
untuk menjawab.
-
Memberi reinforcement positif dan
melurus kan konsep.
|
-
Menanggapi dan menjelaskan
-
Mendengarkan dan menjelaskan
-
Mendengarkan dan memperhatikan
-
Menanggapi dan menjelaskan
-
Mendengarkan dan memperhatikan
-
Mendengarkan dan memperhatikan
-
Menanggapi dan menjelaskan
-
Mendengarkan dan memperhatikan
-
Mendengarkan dan memperhatikan
-
Menanggapi dan menjelaskan
-
Mendengarkan dan memperhatikan
-
Mendengarkan dan memperhatikan
-
Menanggapi dan menjelaskan
-
Mendengarkan dan memperhatikan
-
Mendengarkan dan memperhatikan, dan
mendemonstrasi kan
-
Menanggapi dan menjelaskan
-
Mendengarkan dan memperhatikan
-
Menanggapi dan menjelaskan
|
15 Menit
|
3
|
Penutup
-
Mengevaluasi materi yang telah diberikan
-
Bersama audien menyimpulkan materi yang
telah disampaikan
-
Meminta masukan dari pembimbing akademik
dan pembimbing klinik
-
Menutup dan memberi salam
|
-
Mendengarkan
-
Ikut menyimpulkan materi bersama
presenter
-
Mendengarkan
-
Menjawab salam
|
5 Menit
|
I.
Kriteria
evaluasi
a.
Evaluasi
struktur
-
Penyuluhan dan peserta
dapat hadir sesuai rencana
-
Tempat, media, serta
alat alat untuk penyuluhan tersedia sesuai rencana
b.
Evaluasi proses
-
Pelaksanaan kegiatan
sesuai waktu yang direncanakan
-
Peserta penyuluhan
mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
-
Peserta berperan aktif
dalam jalan nya diskusi
c.
Evaluasi Hasil
-
Audiens
mampu memengetahui pengertian Mobilisasi dini pada ibu post sc.
-
Audiens
mampu memengetahui tujuan dari Mobilisasi dini pada ibu post sc.
-
Audiens
mampu memengetahui kerugian jika tidak melakukkan mobilisasi.
-
Audiens
mampu memahami terkait dengan tahap-tahap mobilisasi dini pada ibu post sc.
-
Audiens mampu mendemonstrasikan
pelaksanaan mobilisasi dini dengan benar.
MATERI PENYULUHAN
A.
Pengertian
Mobilisasi dini pada ibu post sc
Mobilisasi
adalah suatu pergerakan dan posisi yang akan melakukan suatu aktivitas /
kegiatan. Mobilisasi ibu post partum adalah suatu pergerakan, posisi atau
adanya kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan
Caesar (Kasdu,2013).
B. Tujuan Mobilisasi dini pada ibu post sc
Beberapa
tujuan dari mobilisasi dini pada ibu post sc menurut (Kasdu,2013) antara lain :
1)
Membantu jalannya penyembuhan penderita / ibu yang
sudah melahirkan.
2)
Untuk menghindari terjadinya infeksi pada bekas luka
sayatan setelah operasi seksio sesaria,
3)
Mengurangi resiko terjadinya konstipasi,
4)
Mengurangi terjadinya dekubitus, kekakuan atau
penegangan otot – otot di seluruh tubuh,
5)
Mengatasi terjadinya gangguan sirkulasi darah,
pernafasan, peristaltik maupun berkemih.
6)
Penderita merasa lebih sehat dan kuat dengan early
ambulation.
a)
Dengan bergerak, otot –otot perut dan panggul akan
kembali normal sehingga otot perutnya menjadi kuat kembali dan dapat mengurangi
rasa sakit dengan demikian ibu merasa sehat dan membantu memperoleh kekuatan,
mempercepat kesembuhan.
b)
Faal usus dan kandung kencing lebih baik.
c)
Dengan bergerak akan merangsang peristaltic usus
kembali normal.
d)
Aktifitas ini juga membantu mempercepat organ-organ
tubuh bekerja seperti semula.
C.
Kerugian
Bila Tidak Melakukan Mobilisasi dini
1.
Peningkatan suhu tubuh Karena adanya involusi uterus
yang tidak baik sehingga sisa darah tidak dapat dikeluarkan dan menyebabkan
infeksi dan salah satu dari tanda infeksi adalah peningkatan suhu tubuh.
2.
Perdarahan yang abnormal Dengan mobilisasi dini
kontraksi uterus akan baik sehingga fundus uteri keras, maka resiko perdarahan
yang abnormal dapat dihindarkan, karena kontraksi membentuk penyempitan
pembuluh darah yang terbuka
3.
Involusi uterus yang tidak baik Tidak dilakukan
mobilisasi secara dini akan menghambat pengeluaran darah dan sisa plasenta
sehingga menyebabkan terganggunya kontraksi uterus.
D.
Tapah- tahap
mobilisasi dini
Mobilisasi
dini dilakukan secara bertahap (Kasdu,2003) Tahap- tahap mobilisasi dini pada
ibu post operasi seksio sesarea :
1)
Meregangkan telapak kaki
Ibu berbaring di tempat tidur,
kemudian bentuk gerak lingkaran dengan telapak kaki satu demi satu. Kemudian
regangkan masing – masing telapak kaki dengan cara menarik jari – jari kaki ibu
ke arah betis, lalu balikkan ujung telapak kaki ke arah sebaliknya sehingga ibu
merasakan otot betisnya berkontraksi. Lakukan gerakan ini dua atau tiga kali
sehari.
2)
Bernafas Dalam
a)
Berbaring dan tekukkan kaki sedikit.
Tempatkan kedua tangan ibu dibagian
dada atas dan tarik nafas. Arahkan nafas itu ke arah tangan ibu,lalu tekanlah
dada saat ibu menghembuskan nafas.
b)
Kemudian Tarik Nafas Sedikit Lebih Dalam.
Tempatkan kedua tangan diatas tulang
rusuk, sehingga ibu dapat merasakan paru – parumengembang, lalu hembuskan nafas
seperti sebelumnya.
c)
Cobalah untuk bernafas lebih dalam sehingga mencapai
perut.
Hal iniakan merangsang jaringan –
jaringan di sekitar bekas luka. Sanggainsisi ibu dengan cara menempatkan kedua
tangan secara lembut diatas daerah tersebut. Kemudian, tarik dan hembuskan
nafas yang lebih dalam lagi beberapa kali. Ulangi sebanyak tiga atau empat
kali.
3)
Duduk tegak
a)
Tekuk lutut dan miring ke samping.
b)
Putar kepala ibu dan gunakan tangan – tangan ibu untuk
membantu dirinya ke posisi duduk. Saat melakukan gerakan yang pertama, luka
akan tertarik dan terasa sangat tidak nyaman, namun teruslah berusaha dengan
bantuan lengan sampai ibu berhasil duduk. Pertahankan posisi itu selama
beberapa saat.
c)
Kemudian, mulailah memindahkan berat tubuh ke tangan ,
sehingga ibu dapat menggoyangkan pinggul ke arah belakang. Duduk setegak
mungkin dan tarik nafas dalam – dalam beberapa kali, luruskan tulang punggung
dengan cara mengangkat tulang-tulang rusuk. Gunakan tangan ibu untuk menyangga
insisi. Cobalah batuk 2 atau 3 kali.
4)
Bangkit Dari Tempat Tidur
a)
Gerakkan tubuh ke posisi duduk. Kemudian gerakkan kaki
pelan – pelan ke sisi tempat tidur. Gunakan tangan ibu untuk mendorong ke depan
dan perlahan turunkan kedua telapak kaki ibu ke lantai.
b)
Tekanlah sebuah bantal dengan ketat di atas bekas luka
ibu untuk menyangga. Kemudian, coba bagian atas tubuh ibu. Cobalahmeluruskan
seluruh tubuh lalu luruskan kedua kaki ibu.
5)
Berdiri dan meraih
Duduklah di bagian tepi tempat
tidur, angkat tubuh hingga berdiri.Pertimbangkanlah untuk mengontraksikan otot – otot punggung
agardada mengembang dan meregang. Cobalah
untuk mengangkat tubuh, mulai dari pinggang perlahan – lahan, melawan dorongan
alamiah untukmembungkuk, lemaskan tubuh ke depan selama satu menit.
6)
Berjalan
Dengan bantal tetap tertekan di atas
bekas luka, berjalanlah ke depan. Saat berjalan usahakan kepala tetap tegak,
bernafas lewat mulut. Teruslah berjalan selama beberapa menit sebelum kembali
ke tempat tidur.
7)
Menarik perut
Berbaringlah di tempat tidur dan
kontraksikan otot – otot dasar pelvis, dan cobalah untuk menarik perut.
Perlahan – lahan letakkan kedua tangan di atas bekas luka dan berkonsentrasilah
untuk menarik perut menjauhi tangan ibu. Lakukan 5 kali tarikan, dan lakukan 2
kali sehari.
8)
Saat menyusui
Tarik perut sembari menyusui.
Kontraksikan otot – otot perut selama beberapa detik lalu lemaskan. Lakukan 5
sampai 10 kali setiap kali ibu menyusui.
Gambar tahapannya ada???
E.
Pelaksanaan
Mobilisasi Dini pada ibu post sc
a)
Hari ke 0 :
Ibu bedrest total
(tiduran) hingga 12 jam.
b)
Hari ke 1 :
-
Berbaring miring ke kanan dan ke kiri yang
dapat dimulai sejak 6-10 jam setelah penderita / ibu sadar
-
Latihan pernafasan dapat dilakukan ibu
sambil tidur terlentang sedini mungkin setelah sadar.
c)
Hari ke 2 :
-
Ibu dapat duduk 5 menit dan minta untuk
bernafas dalam-dalam lalu menghembuskannya disertai batuk- batuk kecil yang
gunanya untukmelonggarkan pernafasan dan sekaligus menumbuhkan kepercayaan pada
diri ibu/penderita bahwa ia mulai pulih.
-
Kemudian posisi tidur terlentang dirubah
menjadi setengah duduk
-
Selanjutnya secara berturut-turut, hari demi
hari penderita/ibu yang sudah melahirkan dianjurkanbelajar duduk selama sehari.
d)
Hari ke 3 sampai 5
-
Belajar berjalan kemudian berjalan sendiri
pada hari setelah operasi.
-
Mobilisasi secara teratur dan bertahap serta
diikuti dengan istirahat dapatmembantu penyembuhan ibu.
Ini gak sesuai dg mobilisasi
druangan.
Cb cari lg teori yang mndekati
yg dipake diruangan
Misalnya, kapan MIKA MIKI,
DUDUK, DAN BERJALAN
TAMBAHKAN LEAFLET
DAFTAR
PUSTAKA
Kasdu, Dini. 2013. Operasi
Caesar Masalah dan Solusinya. puspa
sehat. Jakarta
Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO. (2010)
Post Partum, Jakarta: MNH
Kapeti, 2013
Mobilisasi pada pasien post op (http://macrofag.blogspot.com/2013/05/sap-mobilisasi-pada-pasien-post-operasi.html)
diaksespada tanggal 18 Agustus 2018 pukul 18:01 Wib
Apriani,2014
Latar Belakang penelitian pentingnya mobilisasi dini pada ibu post sc (http://eprints.umpo.ac.id/2244/2/2.%20BAB%20I.pdf)
diaksespada tanggal 18 Agustus 2018 pukul 18:01 Wib
Dokumen,
2015 Sap Mobilisasi pada pasien post sc dan normal (https://vdocuments.mx/sap-mobilisasi-pada-pasien-post-sc-dn-normal.html)
diaksespada tanggal 18 Agustus 2018 pukul 18:01 Wib
Numpang promo ya Admin^^
BalasHapusayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
dengan minimal deposit hanya 20.000 rupiah :)
Kami Juga Menerima Deposit Via Pulsa & E-Money
- Telkomsel
- XL axiata
- OVO
- DANA
segera DAFTAR di WWW.IONPK.CLUB :-*
add Whatshapp : +85515373217 ^_~