PROPOSAL
SATUAN
ACARA PENYULUHAN (SAP)
TENTANG
OTITIS MEDIA AKUT DI POLI THT RS REKSODIWIRYA PADANG
A.
Latar Belakang
Otitis Media
adalah peradangan pada telinga tengah yang bersifat akut
atau tiba-tiba. Telinga tengah adalah organ yang memiliki penghalang yang
biasanya dalam keadaan steril. Bila terdapat infeksi bakteri pada
nasofaring dan faring, secara alamiah terdapat mekanisme pencegahan penjalaran
bakteri memasuki telinga tengah oleh enzim pelindung dan bulu-bulu halus yang
dimiliki oleh tuba eustachii. OM ini terjadi akibat tidak berfungsinya system
pelindung tersebut.Sumbatan dan peradangan pada tuba eustachii merupakan faktor
utama terjadinya otitis media. Pada anak-anak, semakin seringnya terserang
infeksi saluran pernapasan atas,kemungkinan terjadinya Otitis media juga
semakin besar. Dan pada bayi terjadinya OM dipengaruhi karena tuba
eustachiusnya pendek, lebar, dan letaknya agak horizontal (Soepardi dkk, 2007).
Otitis media pada
anak-anak sering kali disertai dengan
infeksi pada saluran pernapasan atas. Pada penelitian Zackzouk dkk
di Arab saudi tahun 2001 terhadap 112 pasien infeksi saluran
pernafasan atas (ISPA) (6-35 bulan), didapatkan 30% mengalami otitis media akut
dan 8% sinusitis.
Epidemiologi seluruh dunia terjadinya otitis media berusia
1 tahun sekitar 62%, sedangkan anak-anak
berusia 3tahun sekitar 83% (Zackzouk, 2001). Di Amerika
Serikat, diperkirakan 75% anak mengalami minimal satu episode otitis media
sebelum usia 3 tahun dan hampir setengah dari mereka mengalaminya tiga kali
atau lebih. Di Inggris setidaknya 25% anak mengalami minimal
satu episode sebelum usia 10
tahun. insiden OM tertinggi terjadi pada usia 2
tahun pertama kehidupan, dan yang kedua pada waktu berusia 5 tahun bersamaan
dengan anak masuk sekolah (Abidin, 2008).
Puncak usia anak mengalami OM di dapatkan pada pertengahan tahun
pertama sekolah, di Swedia mendapatkan 16.611 anak penderita OM dan didapatkan
anak usia 7 tahun dengan prevalensi terbanyak.
Resiko kekambuhan otitis media terjadi pada beberapa
faktor, antara lain usia <5 tahun, infeksi pernafasaan, perokok.
Epidemiologi Otitis media yang didapat dibeberapa Negara dunia
tersebut mencerminkan otitis media merupakan salah satu
masalah kesehatan yang perlu diperhatikan, terutama
di negara berkembang dan Negara miskin.
Bahkan penyakit ini berkaitan dengan kematian
anak,khususnya akibat komplikasi ke
otak. Kejadian terbanyak ditemukan pada usia 6-18 bulan dan 4-5 tahundan laki
laki biasanya lebih sering terkena penyakit
tersebut dibandingkan perempuan (Natal BL,
2010).
Indonesia sebagai negara berkembang perlu memperhatikan masalah
kesehatan ini. Prevalensi penderita OM selama ini belum bisa
ditekan dikarenakan belum adanya tindakan
dari pemerintah pusat ataupun daerah yang
secara khusus mensosialisasikan
tentang permasalahan penyakit OM. Dikarenakan persepsi
dari masyarakat tentang penyakit OM ini adalah ‘biasa’ padahal penyakit ini
adalah salah satu pintu masuk untuk menjadikan penyakit komplikasi
lain yang cukup fatal.
Merujuk dari permasalahan yang telah dipaparkan tersebut tentang
penyakit OM yang pada umumnya sering terjadi di negara
berkembang dan salah satunya Indonesia, dan
diseratai kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit ini, maka kami
membuat penyuluhan kesehatan tentang Otitis Media.
Hasil observasi kelompok di Poli THT rumah sakit Reksodiwiryo Padang
mulai tanggal 14 agustus 2017 sampai 19 agustus 2017, ada sebanyak 15 orang
klien yang mengidap penyakit OMA dan belum banyak yang mengetahui tentang OMA.
Maka dari itu kelompok mengangkat topik penyuluhan tentang penyakit OMA dan
Perawatan OMA di Poli THT Reksodiwiryo Padang.
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah
dilakukan penyuluhan, klien dan keluarga memahami tentang Oma atau penyakit
radang telinga bagian tengah dan memahami cara perawatan Oma.
2. Tujuan
Khusus
Setelah
diberikan penyuluhan selama ± 1 x 20menit, klien dan keluarga dapat :
a.
Menjelaskan pengertian penyakit otitis media akut
(oma)
b.
Menjelaskan penyebab oma
c.
Menjelaskan Tanda dan Gejala Oma
d.
Menjelaskan
perawatan
kebersihan telinga di rumah dengan benar
e.
Menjelaskan
pengobatan
herbal OMA dengan benar
f.
Menyebutkan 5 langkah
merawat otitis/ radang telinga dengan trica jus
C.
Pengorganisasian
1.
Moderator : Rahmatia
Wulanda
Tugas :
-
Membuka acara,
mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
-
Membuka sesi tanya
jawab
-
Menutup acara
2. Presenter : Evi Oktaviani
Tugas :
-
Mempersiapkan materi
penyuluhan
-
Memberikan reinforcement
positif
-
Meluruskan konsep
3.
Fasilitator :
a)
Dedea Therenly Harka
b)
Agung
c)
Gitta Sintia Fitri
Tugas :
-
Menyiapkan tempat
-
Memotivasi peserta untuk aktif selama penyuluhan
4.
Observer :
a) Rika
Yulelda
b) Annisa
Triana Putri
c) Mesy
yulia Murni
d) Dede
Efendi
e) Edi
Marholid
Tugas :
-
Mengamati proses pelaksanaan kegiatan
dari awal sampai akhir
-
Membuat laporan hasil penyuluhan yang
telah dilaksanakan
D.
Metode
-
Ceramah
-
Diskusi
-
Tanya Jawab
E. Setting Tempat
H. Media dan Alat
-
Flip Chart
-
Leaflet
I.
Kegiatan
Penyuluhan
No
|
Kegiatan Mahasiswa
|
Kegiatan Klien
|
Waktu
|
1
|
Pembukaan
-
Mengucap Salam
-
Memperkenalkan diri
-
Menjelaskan tujuan penyuluhan.
-
Kontrak waktu
-
Kontrak bahasa
|
-
Menjawab Salam
-
Memperhatikan
-
Mendengarkan
-
Memperhatikan
-
Menyepakati
|
5 Menit
|
2
|
Pelaksanaan
-
Menggali pengetahuan audien tentang
pengertian oma
-
Memberi reinforcement positif
-
Menjelaskan konsep tentang pengertian
oma
-
Menggali pengetahuan tentang penyebab
oma
-
Memberi reinforcement positif
-
Menjelaskan tentang penyebab oma
-
Menggali pengetahuan audiens tentang
tanda dan gejala oma
-
Memberi reinforcement positif
-
Menjelaskan tentang tanda dan gejala oma
-
Menggali pegetahuan audien tentang
pencegahan oma
-
Memberi reinforcement positif
-
Menjelaskan tentang pencegahan oma
-
Menggali pengetahuan audien tentang
perawatan oma
-
Memberi reinforcement positif
-
Menjelaskan perawatan oma yang bisa
dilakukan dirumah dan perawatan oma dengan obat herbal
-
Memberi kesempatan audiens untuk
bertanya
-
Memberi reinforcement positif
-
Memberi kesempatan audien yang lain
untuk menjawab.
-
Memberi reinforcement positif dan
melurus kan konsep.
-
Meminta masukan dari pembimbing akademik
dan atau pembimbing klinik
|
-
Menanggapi dan menjelaskan
-
Mendengarkan dan menjelaskan
-
Mendengarkan dan memperhatikan
-
Menanggapi dan menjelaskan
-
Mendengarkan dan memperhatikan
-
Mendengarkan dan memperhatikan
-
Menanggapi dan menjelaskan
-
Mendengarkan dan memperhatikan
-
Mendengarkan dan memperhatikan
-
Menanggapi dan menjelaskan
-
Mendengarkan dan memperhatikan
-
Mendengarkan dan memperhatikan
-
Menanggapi dan menjelaskan
-
Mendengarkan dan memperhatikan
-
Mendengarkan dan memperhatikan
-
Menanggapi dan menjelaskan
-
Mendengarkan dan memperhatikan
-
Mendengarkan dan memperhatikan
-
Mendengarkan dan memperhatikan
-
Mendengarkan dan memperhatikan, dan
mendemonstrasi kan
|
15 Menit
|
3
|
Penutup
-
Mengevaluasi materi yang telah diberikan
-
Bersama audien menyimpulkan materi yang
telah disampaikan
-
Menutup dan memberi salam
|
-
Mendengarkan
-
Ikut menyimpulkan materi bersama
presenter
-
Menjawab salam
|
5 Menit
|
F.
Kriteria
evaluasi
a.
Evaluasi
struktur
·
Penyuluhan dan peserta
dapat hadir sesuai rencana
·
Tempat, media, serta
alat alat untuk penyuluhan tersedia sesuai rencana
b.
Evaluasi proses
·
Pelaksanaan kegiatan
sesuai waktu yang direncanakan
·
Peserta penyuluhan
mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
·
Peserta berperan aktif
dalam jalan nya diskusi
c. Evaluasi Hasil
·
Audiens dapat menjelaskan
pengertian,penyebab, tanda dan gejala oma
·
Audiens dapat menjelaskan cara mencegah oma
·
Audiens dapat menjelaskan perawatan oma
·
Audiens dapat mempraktekan perawatan oma
MATERI
1. PENGERTIAN OMA
Otitis adalah radang telinga yang
ditandai dengan nyeri,demam,hilangnya pendengaran,tinitus dan vertigo. Otitis
berarti peradangan dari telibga, dan media berarti tengah. Jadi otitis media
berarti peradangan telinga tengah.
Otitis media akut adalah peradangan akut
sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustacheus, antrum mastoid,
dan sel sel mastoid (soepardi, iskandar, 1990). Otitis media akut adalah proses
infeksi yang ditentukan oleh adanya cairan ditelinga atau gangguan dengar,
serta gejala penyakit lainnya tergantung berat ringannya penyakit, antara lain:
anoreksia, demam, irisabilitas, aletargi. Otitis media bisa terjadi pada semua
usia, tetapi paling sering ditemukan pada anak anak usia 3 bulan sampai 3
tahun.
2. TANDA GEJALA OMA
-
Infeksi telinga
-
Gendang telinga yang menonjol biasanya
disertai nyeri
-
Gendang telinga yang berlubang
-
Telinga yang bernanah
3. PENYEBAB OMA
Penyebab otitis media akut dapat
berupa virus atau bakteri. Virus atau bakteri dari tenggorokan bisa sampai ke
telinga tengah memalui tuba eustakius atau kadang juga bisa terjadi karena
adanya penyumbatan pada sinus akibat alergi atau pembengkakkan amandel.
Penyebab utama dari OMA adalah
masuknya bakteri patogenik kedalam teliga tengah yang normalnya adalah steril.
Paling sering terjadi nila terdapat disfungsi tuba eustachi seperti obstruksi
yang disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas, inflamasi jaringan
sekitarnya atau bakteri alergik. Bakteri yang umum ditemukan sebagai organsme
penyebab adalah Streptociccus pneumoniae, Hemophylus influenzae, Strepstococcus
pyogenes, dan Moraxella catarrhalis.
4. Pencegahan
Otitis Media
Berikut
ini beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko terkena otitis
media :
- Jauhkan anak-anak dari lingkungan yang penuh asap atau berada di lingkungan perokok.
- Lengkapi vaksinasi pada anak-anak sesuai jadwal, terutama vaksin pneumokokus dan vaksin DTP/IPV/Hib.
- Utamakan pemberian ASI, bukan susu formula.
- Menghindari kontak langsung dengan anak-anak yang sedang sakit atau terserang infeksi.
- Jangan memberi makan pada anak saat mereka berbaring.
- Setelah anak berusia 6-12 bulan, jangan memberikan dot pada mereka.
Beberapa cara di
atas hanya dilakukan untuk mengurangi risiko terkena otitis media karena tidak
ada cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi telinga tengah.
5. Perawatan Otitis Media Di Rumah
·
Perawatan
kebersihan telinga dirumah
Telinga
merupakan salah satu alat indra penting tapi terkadang luput dari perhatian.
Cara perawatan
telinga di rumah meliputi :
1. Bersihkan bagian luar telinga
2. Jangan dikorek
3. Tak perlu terlalu bersih
4. Perawatan rutin.
Bersihkan telinga jika merasa
ada yang tak beres dengan telinga seperti terdengar bunyi-bunyi atau benda yang
bergerak di dalam telinga saat menggerakkan kepala, sebaiknya segera berkunjung
ke dokter spesialis THT
5. Kunyah makanan dengan baik
6. Sebelum tidur, ada baiknya memperhatikan kebersihan bantal dan kasur,terutama
keberadaan serangga atau semut
7. Komres hangat ditelinga
bagian luar
8. Bisa kompres dingin
6. 5 Langkah Merawat Otitis / radang Telinga Dengan Trica Jus
1. Kompres hangat untuk mengurangi nyeri pada telinga yang terinfeksi.
2. Hindari cuaca atau udara panas, seperti
terik matahari, (gunakan topi atau payung)
3. Penderita dilarang berenang
4. Konsumsi makanan yang banyak mengandung vit.C untuk peradangan
5. Konsumsi trica jus untuk menyembuhkan radang telinga
DAFTAR
PUSTAKA
George
L, Adams.1997.Buku ajar penyakit THT.Edisi 6.EGC:JAKARTA
Abidin,
Taufik.2009.Otitis Media Akut.http:/library.usu.ac.id(10
September 2009)
Diagnosis
keperawatan. Edisi10. EGC:JAKARTA
Numpang promo ya Admin^^
BalasHapusingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
ayo segera bergabung dengan kami di ionpk.club ^_$
add Whatshapp : +85515373217 || ditunggu ya^^